STOP KENAKALAN REMAJA ! DEMI PENDIDIKAN INDONESIA YANG LEBIH BAIK


Siapa yang tak kenal Ki Hajar Dewantara?  Beliau merupakan tokoh yang memfokuskan dan memajukan Bangsa Indonesia di bidang pendidikan. Pada waktu itu Suwardi Suryaningrat dan yang lebih di kenal dengan nama Ki Hajar Dewantara, mendirikan perguruan Taman Siswa di Yogyakarta pada tanggal 3 Juli 1922,  yang menjadi landasan akan pentingnya pendidikan menuju Indonesia Merdeka  serta menjadikan Indonesia yang cerdas dan mampu berprestasi di tingkat nasional maupun internasional. Maka tanggal 2 Mei (hari kelahiran Ki Hajar Dewantara) ditetapkan sebagai hari Pendidikan Nasional. Di samping itu, “Tut Wuri Handayani”  sebagai semboyan terpatri dalam lambang Departmen Pendidikan Nasional.


 Saat ini, para remaja dalam  memaknai dan menghargai hari Pendidikan Nasional sedikit keliru. Faktanya, dari 70 juta penduduk Indonesia termasuk remaja, 5 juta remaja adalah  pengguna narkoba, dan 700.000-800.000 pernah melakukan aborsi akibat seks bebas dan yang paling mencengangkan adalah pengidap virus HIV-AIDS mayoritas remaja.

Menurut Yesmil Anwar Dosen UNPAD dan UNPAS Bandung, kenakalan remaja merupakan fenomena gunung es. Kenakalan –kenakalan di bawah permukaan memicu kenakalan yang muncul di permukaan dan menimbulkan patologi sosial seperti kejahatan-kejahatan yang merusak vandalisme dan sebagainya.

          Kenakalan remaja saat ini pada dasarnya, kurangnya perhatian dan pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah, maupun di lingkungan masyarakat umum. Sehingga akibat dari kurangnya perhatian dan pendidikan tersebut, dapat mengacu kepada perilaku negatif.
Selain dari hal diatas, imbas dari kenakalan remaja saat ini adalah, sebagai contoh belum lama ini salah satu pelajar pria SMK di ringkus Polsek Bandung Wetan karena kedapatan dan juga berperan sebagai pengepul kupon judi toto gelap (togel) pada kamis (14/3/2013). Maraknya tawuran yang melibatkan para pelajar, penggunaan narkoba, berandalan bermotor  dan  terjangkitnya virus HIV-AIDS akibat seks bebas, Itu adalah  sebagian besar kasus akibat kenakalan remaja.

          Peran orang tua sebagai orang terdekat di lingkungan keluarga sangatlah penting, karena orang tua sebagai orang nomor 1 di kehidupan anak dan sebagai motivator untuk menjadikan anak yang baik dan juga pintar. Selain orang tua, pendidik di lingkungan sekolah pun berperan sangat vital untuk memberi keteladanan dan mencontohkan yang baik kepada para siswanya.

          Selain daripada itu, alangakah baiknya para pendidik di lingkungan sekolah maupun lingkungan keluarga memberikan sebuah pendidikan budi pekerti , moral dan terutama agama untuk mencegah dan mengendalikan sikap dan perilaku remaja ke arah yang amar ma’ruf dan  menjauhkan dari nahi mungkar. Disamping itu, pemerintah juga harus selalu mengawasi kenakalan remaja seperti halnya melakukan diskusi dan seminar penanggulangan kenakalan remaja.

Remaja merupakan aset bangsa yang perlu di perhatiakan oleh pemerintah. Remaja adalah generasi penerus bangsa yang akan menjadi pengganti pemimpin bangsa di masa depan. Keteladanan seseorang merupakan hal yang terpenting untuk membentuk generasi penerus bangsa yang berkarakter demi Indonesia yang lebih baik.

Related Posts:

0 Response to "STOP KENAKALAN REMAJA ! DEMI PENDIDIKAN INDONESIA YANG LEBIH BAIK"