Pilkada DKI dan Pilkada Bersih


Berbicara soal pilkada di negeri tercinta ini, mungkin banyak yang berpendapat bahwa pilkada di Indonesia dalam tiga tahun terakhir bisa dibilang sukses karena Komisi Pemilihan Umum (KPU) selaku lembaga pemerintahan, telah menyelenggarakan pemilihan umum dengan baik.


Walaupun begitu, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi oleh KPU untuk menjadi sebuah lembaga yang berintegritas dan independen dalam menyelenggarakan pemilu.

Apalagi tahun 2017 ini, tahunnya demokrasi, tahunnya rakyat. Masyarakat di berbagai daerah akan memilih para pemimin daerahnya masing-masing. Dengan diadakannya pemilu serentak ini, semoga masyarkat dalam memilih pemimpinnya tidak terpengaruh dengan pengaruh suatu golongan, ormas, dan money politic.


Pilkada DKI

Berbicara soal pilkada DKI, merupakan pilkada 'terpanas' yang pernah ada. Mengapa demikian? dalam runtutan kejadian akhir tahun 2016 sejarah mencatat ada banyak sekali berita dan isu yang berhubungan dengan pilkada DKI ini. Penulis berpendapat, bahwa pilkada DKI adalah perang partai dan perang pemimpin partai.

Saat ini, ada tiga nama  calon yang bersiap berperang menjual program kerja dan menunjukan ekstabilitas oada bulan februari nanti, yakni Agus Yudhoyono, Basuki Tjahaya Purnama (Ahok), dan Anies Baswedan. Ketiga nama calon ini nantinya akan bertarung di pilkada DKI 2017.

Pilkada Bersih
Penulis melihat pilkada saat ini dari berbagai berita yang beredar, pilkada saat ini rentan sekali akan perpecahan antar golongan, ras, dan agama. Pilkada bersih adalah  pilkada yang seharusnya menjadi ajang silaturahmi, bukan ajang saling maki. Pilkada bukan untuk kepentingan satu golongan atau partai saja, yang terpenting adalah gotong royong bahu-membahu untuk menciptakan kesejahteraan rakkyat.

Pilkada bersih tidak ada lagi istilah “serangan fajar” dimana masyarakat disuap untuk memilih satu pasangan calon. Biarkanlah masyarakat yang menentukan, karena salah satu asas demokrasi adalah langsung dari suara hati rakyat.
Semoga pilkada DKI dan pilkada daerah lainnya dapat menjadi sebuah contoh yang baik yang mengedepankan asas-asas demokrasi yaitu, langsung, umum, bersih, jujur, dan adil. Serta pemimpin yang jadi nanti, bisa menjalankan amanah dengan baik.(SNK)





Related Posts:

5 Responses to "Pilkada DKI dan Pilkada Bersih"

Usman Triwinarti said...

Tulisan ini bagus. Memang saat ini pilkada rentan sekali terhadap perpecahan golongan agama dsb. Saya yang warga DKI masih bingung memilih.

Suryadi Yadi said...

Saya setuju dengan pilkada yang harus bersih. Walaupun saya bukan warga DKI asli namun saya sangat menyayangkan jika ada kecurangan di pikada DKI.

Unknown said...

pilkada bersih tuh wajib banget. soalnya sekarang tuh banyak banget black campagne, biasalah yaa pasti bawa-bawa ras, dan itu bikin orang krang respek. artikel ini membantu bangt nih buat yg udah mulai milik februari 2017 nanti hehe

Unknown said...

"Semoga pilkada DKI dan pilkada daerah lainnya dapat menjadi sebuah contoh yang baik.." setuju banget sama yang ini. Optimis Pilgub tahun ini sukses!

Iga Cahya Ninaldya said...

Intinya, masyarakat Jakarta harus cerdas dalam menentukan pemimpinnya. Jangan sampai terprovokasi berita-berita di media yang kadang menjatuhkan calon yang satu dan yang lainnya. Semoga Jakarta ke depannya akan dipimpin oleh pemimpin terbaik dari yang paling baik