Menuju Pilpres Indonesia Merdeka 2014-2019



Tinggal menghitung hari kita sebagai masyarakat bangsa Indonesia menentukan pemimpin untuk lima tahun kedepan. Perebutan kursi panas calon presiden dan wakil presiden periode 2014-2019 merupakan sebuah ajang persaingan demi kemerdekaan Indonesia yang seutuhnya. Ditinjau dari segi lahiriah, Indonesia sudah merdeka dengan di bacakannya teks proklamasi oleh Soekarno-Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945.

Artinya bangsa ini 68 tahun lamanya sudah merdeka. Secara batiniah atau secara internal kita dapat melihat bagaimana pemerintahan yang menurut Bung Karno pada masa pemerintahannya menyebutkan bahwa banyak orang yang pinter kebelinger daripada pintar tapi mengerti. The founding fathers negeri ini telah melengkapi diri dengan hati, semangat membara, pikiran dan kemauan yang teruji untuk merebut kemerdekaan dari penjajah.

          Merdeka dalam arti luas adalah bebas melakukan sesuatu yang ingin dikehendaki oleh setiap orang. Bukan menjadi liberalisme yang bebas tanpa landasan dan aturan. Tapi, merdeka yang berlandasan pancasila dan UUD 1945. Dalam kehidupan yang diatur oleh negara, kita sebagai masyarakat bangsa Indonesia harus menyadari bahwa kemerdekaan yang di rebut oleh pahlawan kita adalah sebuah perjuangan yang menaruhkan jiwa, pikiran, tenaga yang sepatutnya dalam menghormati jasanya, kita harus mentaati peraturan yang telah di tetapkan oleh negara.

Indonesia merupakan negara hukum, Indonesia kaya akan budaya, Indonesia kaya akan sumber daya alam. Tapi mengapa masih banyak masyarakat yang kelaparan, masih banyak masyarakat yang mengeluh akan kondisi pemerintah Indonesia yang bebas berkorupsi. Apakah negara kita sudah merdeka secara lahiriah ? atau negara kita sudah merdeka secara internal?

Pada hakikatnya semua masalah yang terjadi didalam sebuah negara adalah ketidaksadaran disetiap individu. Artinya kesadaran (awareness)  individu inilah yang menyebabkan sebuah negara merdeka secara batin atau merdeka yang menyebabkan sebuah negara dapat memenuhi segala kebutuhan masyarakatnya.

Indonesia membutuhkan “suntikan” dari pemimpin yang mampu menyalurkan dan menyadarkan bangsa Indonesia. Pemimpin atau pemerintahan yang baik adalah pemimpin yang mempunyai seni memerintah. Bagaimana seni memerintah? seni merupakan hasil dari cipta, rasa, karsa, karya manusia. Jadi jika dikaitkan dengan pemerintahan, seni memerintah adalah bagaimana seseorang sesuai dengan life skillnya sesuai dengan keahliannya menciptakan, merasakan, mengkarsakan keahliannya sehingga menjadi karya pemerintahan yang baik.

Menurut Ordway Tea ada 10 sifat-sifat yang harus dimiliki calon pemimpin. Yang pertama, energi jasmani dan syaraf (physical and nervous energy) Kedua, kepastian maksud dan arah (a sense of purpose and direction) Ketiga, perhatian besar (enthusiasme) Keempat, persahabatan dan ketulusan (friendliness and effection) Kelima, menyatu (integrity) Keenam, kecakapan teknis (technical mastery) Ketujuh, mudah keputusannya (decisivenees) Kedelapan adalah kecerdasan (intelligency) Kesembilan, kecakapan mengajar (teaching skill) Yang, terakhir adalah keyakinan (faith).

Selain kesepuluh sifat yang dikemukakan Ordway Tea, ada empat sifat yang harus di miliki disetiap pemimpin. Keempat sifat ini adalah sifat yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW yaitu sidiq, fathanah, amanah, dan tabligh. Saatnya kita rubah budaya politik kita dengan budaya politik yang islami yang telah di ajarkan pada masa pemerintahan Rasulullah S.A.W dan juga para khalifah Umar bin Khatab dan para sahabat lainnya.

Kemerdekaan lahir dan batin merupakan cita-cita besar Bangsa Indonesia bagaimana cita-cita tersebut sudah tercantum didalam pembukaan UUD 1945 alinea pertama disebutkan bahwa cita-cita bangsa ini adalah menjadi sebuah negeri yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur sebuah cita-cita yang sangat indah bila cita-cita tersebut tercapai. Namun terwujudnya cita-cita tersebut membutuhkan semangat, kesadaran dan kesabaran. Semoga pemimpin bangsa Indonesia 5 tahun kedepan dapat menjalankan amanah rakyat dengan baik dan dapat memberikan semangat baru demi tercapainya cita-cita bangsa Indonesia.
         
 Penulis :         Syamsul Najib Khoirullah

Related Posts:

0 Response to "Menuju Pilpres Indonesia Merdeka 2014-2019 "