MEMBINA HUBUNGAN SIMBOSIS MUTUALISME

Simbosis mutualisme merupakan sebuah bahasa istilah yang di ambil dari ilmu biologi yang artinya saling menguntungkan. Menurut ilmu sosiologi, hubungan simbosis mutualisme adalah bentuk kerja sama antar kelompok masyarakat yang bersifat saling menguntungkan. Dalam bidang ekonomi, kerawanan sosial yang sering muncul adalah kesenjangan antara kelompok orang kaya dan orang miskin, dalam bidang politik kesenjangan sosial di sebabkan karena adanya perebutan kekuasaan, pertentangan internal, dan sebagainya.

          Simbosis mutualisme atau Hablu minannas di dalam bahasa agama merupakan suatu bahasa yang harus kita artikan dan dimaknai bahwa kita sebagai mahluk sosial tidak lepas dari bentuk kerjasama yang menghasilkan keselarasan, dan keharmonisan. Sekarang ini , banyaknya konflik antar suku, ras, agama, instansi masyarakat maupun konflik internal antar aparat pemerintahan, adalah sebagai bentuk kesenjangan simbosis mutualisme yang tidak harmonis. Dalam bidang ekonomi, para pengusaha berusaha merasa berada di pihak yang kuat sehingga memperlakukan pekerjanya secara kurang pantas. Seperti contoh, belum lama ini kasus perbudakan buruh di Cilegon Jawa Barat yang melibatkan 10 orang buruh yang di sekap di sebuah ruangan itu merupakan sebuah contoh ketidak adilan di sebuah perusahaan.

          Selain hal tersebut, pembinaan simbosis mutualisme harus di terapkan di lingkungan masyarakat seperti simbosis mutualisme antar guru dengan murid, kepala sekolah dengan tata usaha, penjual dan pembeli dan masih banyak lagi diantara contoh simbosis mutualisme. Adanya konflik dan pertentangan sekarang ini, sebagian besar merupakan akibat dari kurangnya keharmonisan antar individu, antar instansi, dan antar lembaga yang melakukan “kelicikan” dan ingin menguntungkan dirinya sendiri tanpa memperdulikan orang lain (simbosis prasitisme).


Semoga kita semua dalam membina hubungan simbosis mutualisme selalu dapat merasakan dan menciptakan kerjasama dalam hal yang positif dan bermanfaat bagi semua orang.

Related Posts: